Rabu, 23 Mei 2012

Resume topik 3 (Tilakana, Pattica Samupada, Tumimbal Lahir dan nibana


A.    Tilakkhana
Tilakkhana artinya Tiga Corak yang universil dan ini termasuk Hukum kesunyataan, berarti bahwa hokum ini berlaku di mana – mana dan pada setiap waktu. Jadi Hukum ini tidak terikat oleh waktu dan tempat.
a.        Sabbe Sankhara Anicca
Segala sesuatu dalam alam semesta ini, yang terdiri dari paduan unsure – unsure adalah tidak kekal dan sebagai umat Buddha melihat segala sesuatu dalam alam semesta ini tidak lain sebagai sesuatu proses yang selalu dalam keadaan bergerak.
b.      Sabbe Sankhara Dukkha
Apa yang tidak kekal itu adalah tidak memuaskan dan oleh karenanya adalah penderitaan.
c.       Sabbe Dhamma Anatta
Segala sesuatu yang bersyarat maupun yang tidak bersyarat ( Nibbana ) adalah tanpa inti yang kekal, karena tanpa pemilik dan juga tidak dapat dikuasai Tiga Corak Umum Yaitu : Anicca, Dukkha dan Anatta
a.      Anicca
Kata anicca berarti Tidak kekal, yaitu segala sesuatu yang ada di alam semesta ini terus menerus mengalami perubahan.
Terdapatlah dua factor, yaitu pembentukan ( uppada ) dan penghancuran ( nirodha )yang berlangsung terus menerus, yang tidak pernah berhenti walau sekejap pun.
Di dalam kitab suci Tipitaka mengatakan, bilamana seorang telah menebus kesunyataan atau Dhamma, ia akan menyadari, segala sesuatu yang terbentuk pasti akan lenyap kembali.
b.      Dukkha
Pembahasan yang kedua dari Tilakkhana atau tiga corak umum, ialah tentang kenyataan dari Dukka atau penderitaan, merupakan corak yang khas dari semua kehidupan ( samsara ), yaitu tentang ketidakpuasan pada umumnya.
Arti istilah Dukkha yang dimaksudkan dalam pandangan di bidang filsafat umum, adalah suatu perasaan atau pikiran yang tidak puas, yang timbul karena tidak tercapainya suatu keinginan atau yang timbul karena perubahan – perubahan  yang senantiasa terjadi di dalam diri maupun diluar diri kita.

c.       . Anatta
Anatta ini, adalah suatu corak yang universal, yang meliputi semua keadaan dari bentuk – bentuk jasmani dan rohani.
B.     Pattica Samuppada
1.      Bunyi hokum Pattica Samuppada
Perkataan  pattica samuppada terdiri atas : Pattica artinya disyaratkan dan kata Samuppada artinya muncul bersamaan. Jadi perkataan pattica samuppada artinya kurang lebih yaitu muncul bersamaan karena syarat berantai, atau terjemahan yang sering terlihat dalam buku – buku, yaitu Pokok permulaan sebab akibat yang saling bergantungan.
 2. Pattica Samuppada Bersifat Ilmiah
Pokok permulaan  sebab akibat yang saling bergantungan atau muncul bersamaan karena syarat – syarat yang salaing bergantungan yang dapa dinyatakan dengan ; “ Bergantung kepada ini maka timbullah itu, atau oleh karena adanya ini maka itupun ada. Seluruh alam semesta ini dikuasai oleh hokum Paticca samuppada.
C.    Tumimbal Lahir
Tumimbal lahir adalah hokum kelahiran kembali. Semua makhluk akan terus dilahirkan kembali di berbagai alam kehidupan ( sesuai dengan karmanya masing – masing ) selama masih di cengkeram oleh tanha ( nafsu keinginan yang tak kunjung padam ) dan avidya ( ketidaktahuan ). Menurut pandangan Agama Buddha, ada 31 alam kehidupan sebagai tempat makhluk hidup ber – tumimbal lahir sebelum mencapai kebahagiaan kekal abadi ( Nirvana ).
Tumimbal lahir makhluk hidup ada empat cara, yaitu :
a.       Jalabuja Yoni   : Makhluk yang lahir dalam kandungan
b.      Andaja Yoni     : Makhluk yang lahir dari telur
c.       Sansedaja Yoni : Makhluk yang lahir dari kelembaban
d.      Opapatika Yoni : Makhluk yang lahir dari secara spontan
D.    Nibbana
Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi, suatu keadaan kebahagiaan abadi yang luar biasa. Kebahagiaan nibbana tidak dapat dialami dengan memanjakan indera,tetapi dengan menenangkannya. Nibbana adalah tujuan akhir ajaran Buddha.

Nibbana dapat dicapai dalam hidup sekarang atau dapat pula dicapai setelah mati.
Nibbana yang dicapai semasa hidup di dalam dunia ini, masih mengandung sisa – sisa kelompok kehidupan yang masih ada, seperti yang dicapai oleh YMS Buddha Gotama di dalam kehidupannya di dunia ini.

2 komentar:

  1. Nibbana bukan kebahagiaan tertinggi pun bukan penderitaan tertinggi.

    BalasHapus
  2. Nibbana bukan kebahagiaan tertinggi pun bukan penderitaan tertinggi.

    BalasHapus