Rabu, 23 Mei 2012

Resume topik 6 (makna puja doa)


A.    Hari suci budhis
a.       Maha puja
 Magha Puja, Hari raya Magha Puja biasanya jatuh pada bulan purnama bulan Februari-Maret.
Pada hari ini memperingati
-          Berkumpulnya 1250 bhiksu yang telah mencapai tingkat kesucian arahat
-          Pada tahun terakhir dari kehidupan sang budha
b.      Hari Suci Waisak
Jatuh pada purnama sidhi mei-juni hari ini memperingati 3 peristiwa penting dalam masa hidup sang budha:
-      lahirnya sidarta Gautama di taman lumbini
-      budha Gautama mencapai varinivana
c.    Hari suci asadha, Hari raya Asadha biasanya jatuh pada bulan purnama Sidhi bulan Juli-Agustus, dua bulan setelah Waisak. Hari Asadha di peringati karena hari itu adalah hari ketika Sang Buddha mengajarkan dharma yang pertama kali kepada kelima Pertapa, yang di kenal dengan “pemutaran roda dharma”.
B. Makna Puja Do’a
            Doa di bacakan pada saat kebaktian dan upacara agama. Kebaktian adalah salah satu wujud keyakinan tuhan yang maha esa, kebaktian tersebut dilakukan pada saat hari minggu atau hari puasa umat budha yang jatuh pada saat bulan purnama dan bulan mati
Tempat-tempat suci dalam agama budha:
Dalam tradisi agama Buddha, tempat-tempat suci dalam Buddha adalah sesuatu yang sangat disakralkan (keramat atau disucikan) oleh para perkumpulan, para penganut agama Buddha dan para orang sucinya:Top of Form
Bottom of Form
1. Tempat kelahiran Sang Buddha
2. Tempat Sang Buddha mencapai penerangan
3. Tempat Sang Buddha memutar roda Kesunyataan yang Tiada Bandingnya (Dhammacakka)
4. Tempat Sang Buddha mencapai Parinibbana
5. kuburan budha
6. gunung
7. candi Borobudur
8. kuil
Ajaran tentang sangha:
Sangha adalah pasamuan dari makhluk-makhluk suci atau ariya-puggala. Mereka adalah makhluk-makhluk suci yang telah mencapai pandangan yang bersih dan sila yang sempurna. Tingkatan kesucian yang telah mereka capai terdiri dari sottapati, sakadagami, anagami dan arahat. 
  1. Sottapati adalah tingkat kesucian pertama, dimana mereka masih menjelma tujuh kali lagi sebelum mencapai nirwana. Pada tingkatan ini seorang satopatti masih harus mematahkan belenggu (Sakkayaditthi), keragu-raguan (Vicikiccha), dan ketakhayulan (Silabataparamasa) sebelum dapat meningkat ke sakadagami.
  2. Sakadagami adalah tingkat kedua, dimana para makhluk suci ini harus menjelma sekali lagi sebelum mencapai nirwana.
  3. Anagami adalah tingkatan ketiga, dimana ia tidak harus menjelma lagi untuk mencapai nirwana namun harus mematahkan beberapa belenggu yaitu kecintaan yang indrawi (kamaraga), dan kemarahan atau kebencian (patigha) sebelum mencapai tingkat terakhir, yaitu arahat.  
  4. Nirwana adalah tingkat terakhit dimana para makhluk ini mencapai titik kekosongan atau kebebasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar